Etos Kerja Orang Madura dalam Membantu Guru Ngaji

- Jumat, 25 November 2022 | 14:06 WIB
Etos Kerja Orang Madura dalam Membantu Guru Ngaji  (Foto : redaksiindonesia.com)
Etos Kerja Orang Madura dalam Membantu Guru Ngaji (Foto : redaksiindonesia.com)

TENTANG MADURA, SINERGI MADURA - Simak informasi artikel berikut tentang etos kerja orang Madura dalam membantu guru ngaji atau guru tolang (guru tulang) yang biasa mengajarkan al-quran di surau-surau yang ada di Madura.

Bagi kalangan masyarakat Madura, etos kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mengabdikan dirinya kepada guru ngaji di Langgar atau suraunya.

Hal ini biasanya terjadi saat musim hujan sudah tiba biasanya banyak yang bertani dan Guru ngaji seringkali meminta bantuan kepada warga setempat untuk membajak tanah yang akan ditanaminya.

Baca Juga: Ini 3 Istilah Guru di Mata Masyarakat Madura

Meski  sengaja tidak memberitahukan kepada warga dengan alasan akan mengganggu aktivitas mereka, masyarakat Madura akan tetap membantu guru ngaji dalam menyelesaikan tanah yang akan ditanami padi atau jagung tersebut.

Masyarakat Madura biasanya akan bertanya-tanya kapan guru ngaji akan menanamkan biji jagung dan padinya di sawah atau tegalan. BahknaHari apa dan jam berapa.

Dari saking militansi dan pengabdiannya, sebesar apa pun kepentingan warga itu, bagi orang Madura, jika mendengar guru ngaji memerlukan bantuan dalam bidang apapun, maka orang Madura seringkali menggagalkan keperluan atau pekerjaan pribadinya.

Baca Juga: Yuk Cari Tahu Perbedaan Tong Tong dengan Ul Daul di Madura

Atau, ketika orang itu secara totalitas pekerjaannya memang sangat tidak boleh ditinggalkan, orang itu akan menyuruh pasangannya (istri atau suami), kerabatnya dan keluarga yang lainnya untuk membantu guru ngaji  tersebut dengna menjadi wakilnya.

Jika mereka (dalam satu rumah tangga) tidak membantu guru ngaji ketika guru ngaji tersebut tidak punya pekerjaan yang sifatnya sangat perlu untuk dibantu, maka mereka akan kepikiran karena merasa tidak enak atau sungkan .

Hal itu bukan tanpa alasan. Sebab, orang Madura sadar betul kalau guru ngaji adalah guru tulang, darah dan daging. Tulang, darah dan daging adalah bahan pokok yang amat berarti dan tidak bisa dipisahkan dalam diri manusia. Tak terkecuali bagi manusia di Madura.

Baca Juga: 3 Perbedaan Mendasar Saronen, Seruling dan Terompet Di Kalangan Masyarakat Madura

Editor: Abd Wakid

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X