Ini 3 Istilah Guru di Mata Masyarakat Madura

TENTANG MADURA , SINERGI MADURA - Simak informasi artikel berikut tentang 3 Istilah guru di mata masyarakat Madura.

Guru bagi masyarakat Madura merupakan salah satu sosok nomor dua setelah kedua orang.

Di kalangan masyarakat Madura, ada istilah buppa'bappu', guru, Ratih (Bapak-Ibu, Guru dan pemerintah). Peribahasa ini sangat mengakar dalam kehidupan keseharian masyarakatnya.

Baca Juga: Yuk Cari Tahu Perbedaan Tong Tong dengan Ul Daul di Madura

Orang Madura sangat menghormati gurunya. Meski bagi mereka ada berbagai macam guru sesuai dengan tipologinya masing masing.

Berikut akan disajikan artikel yang diolah dari berbagai sumber tentang 3 Istilah guru di kalangan masyarakat Madura.

1. Guru ngaji atau guru Rebaan atau guru Alif

Orang Madura biasa menyebutnya guru Alif sebagai kiai kampung yang menghidupkan Musala Musala di berbagai desa dan dusun.

Biasanya sebelum berangkat menuju ke pesantren yang lebih besar, anak yang akan dimondokkan terlebih dahulu nyabis guru-guru di kampung, baik guru alif (dalam bahasa Madura disebut Rama kae atau Keaji).

Baca Juga: Batik Gentongan Di Bangkalan Madura Jadi Maskawin, Kharisma Istri Idaman Semakin Luar Biasa

Istilah guru ngaji biasanya diberikan kepada mereka yang mengajarkan Al Qur'an dan mendidik sejak dini atau seorang kiai yang selalu ngemong santrinya dengan tulus hati.

Orang Madura sangat memuliakan guru, Lebih-lebih pada guru alif, guru yang sejak dini sudah mengajari moralitas/akhlak dan kajian Al-Qur’an.

Meski seringkali mereka berasal dari kalangan orang biasa, namun jangan salah, guru alif memiliki “sakralitas” yang bisa saja lebih tinggi dari yang lain.

Baca Juga: Cerita Suasana Asta Tinggi Sumenep Madura di Masa Lalu, Ternyata Dijadikan Tempat Melihat Awal Bulan