SAMPANG, SINERGI MADURA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang, Madura, Jawa Timur, mengobrak-abrik tempat pedagang kaki lima (PKL) yang menjual mainan di sebelah timur Gor Indoor, lantaran ada kegiatan Off-road yang diadakan Pemkab setempat.
Tindakan tersebut menyebabkan barang milik PKL mainan rusak. Misalnya, stik pancing patah dan beberapa goresan yang berada di etalase akibat benturan.
Tindakan tersebut disesalkan para PKL mainan. Sebagian dari mereka menilai, apa yang dilakukan oleh Korps Penegak Perda Kota Bahari sangat di luar batas lantaran tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Baca Juga: Dua Bocah Asal Omben Sampang Ditemukan Tewas Terseret Arus Sungai
Yuyun (36), salah satu PKL yang menjual mainan mengatakan, kejadian tersebut berlangsung saat dirinya masih berada di luar kota karena ada kepentingan keluarga.
"Kejadiannya kemarin pada hari Jumat, saat ada kegiatan off-road yang diresmikan didepan Gor Indoor," ungkap Yuyun, Senin 28 November 2022.
"Saya waktu itu masih ada di luar kota, sedang ngelayat, ada keluarga sakit. Setibanya di lokasi, ternyata barang milik PKL sudah berserakan dan rusak," imbuhnya.
Ia sangat menyesali sikap arogan yang dilakukan pihak Satpol PP terhadap rakyat kecil.
Seharusnya, kata Yuyun, pemerintah daerah bisa memberikan peringatan terlebih dahulu semisal areal tersebut dilarang berjualan.
"Seandainya memberi tahu terlebih dahulu. Kami pastinya akan menertibkan sendiri. Karena kami mulai dari dulu selalu ikut apa yang jadi kebijakan pemerintah," ucapnya, kesal.
Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban PAS UAS Matematika Kelas 11 Semester 1 Terbaru 2022
Sementara itu, Kepala Satpol PP Sampang, Suryanto, saat dikonfirmasi melalui pesan Whats'App masih belum membalas meski sudah centang biru pertanda telah dibaca hingga berita ini terbit. ***
